Thursday 19 April 2012

Peristiwa Geng Motor April 2012


Kembali lagi geng motor Indonesia kembali beraksi untuk melakukan aksinya di ingkungan masyarakat, benar memang awalnya geng motor terbentuk untuk saling sharing dan kumpul sama teman teman, akan tetapi geng motor sering mengadakan touring dan melibatkan keresahan di kalangan penjual bensin baik yang mini maupun yang gedhe (POM).


Buntut aksi kekerasan yang dilakukan geng motor di Jakarta beberapa waktu lalu, Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Untung Suharsono Rajab melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pejabat-pejabat di bawahnya.


Sanksi pencopotan sudah dilakukan kepada dua perwira menengah polisi yakni Komisaris Besar Andap Budhi Revianto yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolres Metro Jakarta Utara serta Komisaris Ahmad David yang sebelumnya Kapolsek Metro Pademangan. Selain dua pimpinan wilayah itu, Untung memastikan bahwa akan ada evaluasi lanjutan terhadap seluruh Kapolres.

"Kita akan evaluasi semua setiap hari. Untuk semua Kapolres," ujar Kapolda, Kamis (19/4/2012), usai acara silaturahmi TNI-Polri di Hotel Sahid, Jakarta. Belum diketahui Kapolres mana saja yang akan mendapatkan sanksi Kapolda terkait aksi kekerasan geng motor.

Saat ditanyakan soal pencopotan Kapolres Jakarta Utara dan Kapolsek Pademangan yang diduga terkait aksi pembiaran polisi dalam penyerangan geng motor, Untung mengelak menjawab.

"Keduanya diberikan sanksi administrasi. Mereka diproses bagian pengawasan. Yang jelas kita perbaiki, kita evaluasi," kilahnya.

Diberitakan sebelumnya, aksi kekerasan geng motor terjadi di Jakarta beberapa hari belakangan ini. Peristiwa itu bermula dari tewasnya Kelasi Arifin, staff khusus Panglima Armada kawasan barat TNI AL, di Jalan Benyamin Sueb, Pademangan, Jakarta Utara pada tanggal 29 Maret 2012 lalu. Polisi membekuk JRR (22), seorang warga Rawa Badak, Koja, Jakarta Utara dalam kasus tersebut.

Setelah peristiwa ini, aksi pembalasan terjadi pada tanggal 7 April 2012. Puluhan pemuda yang mengendarai sepeda motor menyerang kelompok orang di Jalan Danau Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Di dalam peristiwa itu satu orang tewas yakni Soleh dan dua rekannya mengalami luka berat.

Penyerangan kemudian berlanjut pada tanggal 8 April 2012 di Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Dalam peristiwa ini, empat orang mengalami luka bacok setelah diserang kelompok pesepeda motor yang mencoreng pipinya dengan cat warna putih.

Kejadian serupa juga berulang pada Jumat (13/4/2012) dini hari, ratusan pria dengan menggunakan helm dan sepeda motor menyerang pemuda di delapan lokasi di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Pusat. Sebanyak delapan orang terluka, dan satu orang tewas atas nama Anggi Darmawan.

Polisi berkeyakinan bahwa seluruh kasus itu berkaitan lantaran selalu terjadi pada pukul 02.00-03.00 dan ciri-ciri fisik pelaku antara peristiwa satu dengan lainnya mirip. Dugaan keterlibatan oknum TNI pun akhirnya terbukti setelah Pangdam Jaya, Mayor Jenderal Waris menangkap empat anggotanya yang turut serta dalam geng bermotor itu. Penyidikan kini masih terus dilakukan tim gabungan kepolisian dan Polisi Militer TNI (POM TNI).
 referensi: http://megapolitan.kompas.com

1 comment:

  1. Sungguh mengganggu ketenangan warga. Semoga geng motor yang menggangu di amankan. Sudah menjadi budaya di Indonesia kalau dalam suatu kegiatan, baik yang positif maupun yang negatif selalu ada geng-gengan. Pasti ujung-ujungnya tawuran masal.

    ReplyDelete